Untuk mengatasi masalah pH tanah yang masam ada beberapa cara dan satu diantaranya cara yang efektif adalah dengan pengapuran, pemberian kapur disaat pengolahan tanah sangat dianjurkan, selain ngatasi pH yang rendah juga dapat memperbaiki fisik dan mengaktifkan mikroorganisme yang ada didalam tanah
Dalam teknik pengapuran atau pemberian kapur kita mengenal ada tiga jenis kapur pertanian yang biasa dipakai, berikut ini adalah beberapa jenis-jenis kapur yang biasa digunakan:
1. Kapur Tohor atau Kapur Sirih
Kapur Tohor atau kapur sirih atau dikenal juga dengan nama Kalsium oksida (CaO) itu merupakan kapur hasil pembakaran atau pemanasan dari bongkahan batu kapur mentah Kalsium karbonat (CaCO3) pada suhu diatas 825 derajat celsius. Persamaan reaksinya : CaCO3 (s) <=> CaO (s) + CO2 (g).
2. Kapur tembok atau Kapur Hidroksida ( CaoH2)
adalah kapur hasil reaksi kapur tohor (CaO) yang disiram dengan air.Kapur ini dikenal pula sebagai kapur hidroksida Persamaan reaksinya : CaO (s) + 2H2O (l) <=> Ca(OH)2 (aq)
3. Kapur Karbonat
Kapur Karbonat merupakan kapur yang berasal dari batuan kapur alam yang langsung digiling tanpa melalui proses pembakaran.
. Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Kalsiud (Ca), dan sedikit sekali unsur Magnesium (Mg), sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
Manfaat Kapur Untuk Tambak Udang
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) de Man adalah salah satu spesies udang air tawar asli Indonesia yang sudah dikembangkan. Salah satu kendala dalam budidaya udang galah adalah pertumbuhan yang relatif lambat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kapur (CaCO3) berpengaruh pada pertambahan bobot, panjang total, panjang abdomen, dan frekuensi moulting udang galah. Pertambahan bobot, panjang total, panjang abdomen, dan frekuesi moulting yang paling optimal dengan penambahan konsentrasi kapur 45 mg/L.
Penambahan kapur (CaCO3) dengan berbagai konsentrasi yaitu 0 mg/L atau tanpa penambahan kapur, 15 mg/L, 30 mg/L, dan 45 mg/L terhadap pertumbuhan udang galah. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen (percobaan) menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 kali ulangan pada setiap perlakuan, dengan masing-masing ulangan terdapat 5 sampel. Parameter pertumbuhan yang diamati berupa bobot, panjang total, panjang abdomen, dan frekuesi moulting udang galah.
Manfaat Kalsium Karbonat
Pada bidang farmasi, kalsium karbonat digunakan sebagai bahan antacid atau zat anti asam.
Kalsium karbonat digunakan sebagai bahan baku pembuatan suplemen kalsium untuk pengobatan osteoporosis.
Pada bidang pertambangan, kalsium karbonat dimanfaatkan untuk proses pemurnian dan pemisahan besi dari bijih besi.
Pada industri gelas, baja dan kertas, kalsium karbonat digunakan dengan cara didekomposisikan menjadi karbon dioksida dan kapur.
Kalsium karbonat adalah mineral terbaik, yang digunakan sebagai bahan coating pada industri kertas.
Kalsium karbonat adalah salah satu bahan yang digunakan pada industri pembuatan semen.
Saya yakin anda mesti tahu baking powder, bahan pengembang untuk kue. Nah, ternyata baking powder dibuat dari kalsium karbonat.
Kalsium karbonat digunakan pada pembuatan glossy paper dan kertas bebas asam.
Pada bidang lingkungan, untuk menetralisir pH asam pada air sungai karena hujan asam, maka digunakanlah kalsium karbonat.
Masih ingatkah anda kapur papan tulis yang digunakan di sekolah oleh pak guru atau bu guru? Oh, ternyata ia terbuat dari kalsium karbonat.
Pasta gigi atau odol yang setiap hari kita pakai, ternyata juga menggunakan bahan kimia yang satu ini sebagai bahan bakunya.
Pada bidang pertanian, kalsium karbonat digunakan untuk meningkatkan penyerapan zat-zat hara penting, seperti nitrogen, fosfat dan kalium dari dalam tanah yang bersifat asam oleh tanaman.
Pada proses pembuatan plastik, kalsium karbonat digunakan untuk memperbaiki permukaan plastik agar mengkilap.
